PROFESIONALISME PELAUT DAN - Bidang WEB DEVELOPMENT Dan DESAIN UI/UX
Kode Etik diartikan
sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan/praktik bagi kalangan tenaga ahli.
Kode etik dapat dikatakan termasuk dalam norma
sosial, dimana kode etik umumnya mengandung sanksi dalam kategori norma hukum
yang didasari kesusilaan.
Kode etik profesi tenaga ahli merupakan suatu
tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tenaga ahli
terkait dengan kesamaan latar belakang disiplin ilmu yang sama.
Adanya kode etik akan memagari perbuatan yang tidak
profesional antara lain yang kita semua kenal dengan istilah MAL PRAKTEK.
Prinsip-Prinsip Etika Profesi tenaga ahli
1. Prinsip
Tanggung Jawab.
2. Prinsip Keadilan.
3. Prinsip Otonomi
4. Prinsip Integritas Moral.
PELAUT
Pelaut bila merunut pada pakem Konvensi
International Maritime Organization (IMO) yang teruang dalam STCW, Pelaut
yang dibakukan memakai istilah keren dimunculkan dalam bahasa Inggris dengan
terminology SEAFARER itu, berdasarkan tingkatan tanggung jawab posisi jabatan
diatas kapal, maka dikategorikan dalam 3 tingkatan, yaitu:
1. Managerial Level.
2. Operasional Level..
3. Support Level.
Itu aturan pembakuan SDM Pelaut yang sudah
fitrahnya demikian, dibakukan dan disepakati seluruh dunia, terutama seluruh
Negara-negara anggota IMO yang telah meratifikasi konvensi-konvensi IMO.
Dalam 3 tingkatan yang sudah dibakukan, dapat
disimpulkan dengan 2 kriteria pelaut berdasarkan keabsahan sertifikat Pelaut
yang dibakukan IMO, yaitu:
1. Pelaut Tenaga ahli, dimana
proses mendapatkan sertifikatnya melalui PENDIDIKAN yang panjang ditambah harus
melalui PELATIHAN-PELATIHAN singkat kepelautan, dan diakhir proses dibuktikan
dengan kepemilikan COC sebagai bukti kualifikasi TENAGA AHLI plus COP sebagai
bukti telah melampaui pelatihan TENAGA TERAMPIL.
2. Pelaut Tenaga Terampil,
dimana proses mendapatkan sertifikatnya cukup melalui PELATIHAN-PELATIHAN
singkat kepelautan, dan diakhir proses dibuktikan dengan COP sebagai bukti
telah melampaui pealtihan TENAGA TERAMPIL.
Dari penjelasan singkat diatas itu maka pelaut
(SEAFARER) sangat kuat dikategorikan sebagai profesi yang LEX SPESIALIS.
=========================================================================
Pertengahan 1990-an adalah momen bersejarah
terciptanya teknologi bernama WEBSITE.
Bidang web development dan desain UI/UX telah
mengalami perkembangan yang pesat, menjadikannya inti dari evolusi digital yang
sedang berlangsung.
Seiring dengan percepatan kemajuan teknologi,
muncul tanggung jawab etika dan profesionalisme yang harus dipegang teguh oleh
para praktisi di bidang ini.
Kode etik dan profesionalisme menjadi pondasi utama
untuk memastikan bahwa teknologi yang dihasilkan digunakan dengan bijak dan
bertanggung jawab.
4 POINT KODE ETIK DALAM WEB DEVELOPMENT DAN DESAIN
UI/UX
1. Menghormati Privasi dan Keamanan Pengguna.
2. Kejujuran dan Transparansi.
3. Mempertimbangkan Kepentingan Pengguna.
4. Pertanggungjawaban Sosial.
APA ITU WEB DEVELOPMENT
Konsep web development adalah mencakup aspek
seperti desain web, mem-publish web, pemrograman web, dan
manajemen database.
5 TUGAS WEB DEVELOPMENT
1. Client-side Scripting
2. Server-side Scripting
3. Konfigurasi keamanan server dan jaringan
4. Pengembangan e-commerce
5. Content Management System (CMS)
3 JENIS WEB DEVELOPMENT
1. Front-end Web Development
2. Back-end Web Development
3. full stack development
APA ITU UI / UX DESAINER
UI/UX Designer adalah
profesi yang mendesain sistem atau produk yang berfokus pada karakteristik
manusia atau human-centered design, dengan estetika yang disesuaikan pada user
untuk menjadi lebih intuitif dan fungsional.
5 PEKERJAAN UI / UX
DESAINER
1. Memahami user
dengan cara melakukan riset.
2. Menentukan tujuan
dan masalah yang ingin diselesaikan dari hasil analisa.
3. Melakukan ideasi /
brainstorming dengan stakeholder terkait untuk menghasilkan ide-ide yang
bisa
menjadi wujud dari goals yang sudah ditetapkan sekaligus solusi bagi permasalahan
yang
diangkat.
4. Prototype atau
seringkali menyebut tahap ini sebagai wireframing karena juga menyusun
arsitektur informasi prototype website atau aplikasi.
5. Melakukan testing
menggunakan prototype yang sudah dibuat untuk digunakan oleh user dan
melihat
respon serta menggali feedback dari mereka untuk kemudian dikembangkan lagi.
Komentar
Posting Komentar